Rabu, 17 April 2013






Uwaku tersayang,..
Apa kabar hari ini?
Yuni rindu sama uwa,


Suasana magrib seperti ini terasa beda skali sendirian disini.
Biasanya setiap habis magrib uwa pulang dari sholat berjamaah dimasjid dan kita sering makan bersama di dapur. Dan uwa bakal slalu ingatkan. Setiap hari, setiap makan sama-sama “jangan makan sambel terlalu banyak nak nanti perutnya sakit”
Dan selalu hanya aku balas dengan cengiran. Aku selalu suka moment itu, moment makan berdua. Dan aku slalu yang menuangkan minum untuk uwa satu gelas ukuran gede.
Kita berdua memang doyan makan yah uwa?


Uwaku tersayang,
Yuni tahu uwa adalah uwa terhebat yang pernah ada di jagad raya.
Uwa adalah laki-laki paling tangguh yang pernah aku lihat.
Banyak sekali orang yang segan pada uwa, adik-adik uwa sendiri bahkan kadang tak bisa banyak bicara dengan uwa. Mereka segan dengan uwa. Aku bahkan selalu dengar mereka mengatakan uwa orang paling dingin dan tak banyak omong.
Tapi tidak untuk aku,
Aku sering sekali mengganggu dan merecoki uwa.
Dan selalu akan uwa balas dengan sedikit senyuman dan memukul bokong ku,bahkan sampe aku berumur 23 tahun sekarang ini. Uwa masih sering memukuli bokongku dengan sayang.
Uwaaa aku rindu semua itu.


Uwaku tersayang, Kebanggaanku.
Uwaku yang dingin tapi penyayang.
Tak pernah banyak bicara. Hanya tindakan.
uwaku yang baik untuk ketujuh anak-anaknya.
Dan suami yang terbaik untuk istrinya.
Uwaku yang tidak berlatar pendidikan tinggi tapi concern sekali dengan pendidikan, dia akan melakukan apapun untuk mengusahakan anak-ananya mendapatkan pendidikan terbaik.
Aku tahu itu karena aku ingat sejak kecil, sejak aku pertama kali menginjak bangku sekolah taman kanak-kanak uwa selalu mengantar dan menjemputuku setiap hari. Pergi dan pulang.
Bahkan kadang kalau aku belum bangun uwa sudah teriak-teriak supaya aku tidak terlambat.
Semangat uwa mengantar aku sekolah lebih besar daripada semangat aku sendiri yang akan berangkat sekolah.
Bahkan terakhir waktu aku akan berangkat kesini menempuh pendidikan yang saat ini aku jalani uwa yang paling semangat lebih duluan siap-siap kebandara. Aku rindu sekali cium tangannya uwa sebelum berangkat sekolah. Aku rindu.


Lalu aku beranjak remaja.
Uwa akan sangat marahhhh sekali kalo ada teman cowok yang menelpon kerumah dan mencari anak bungsunya.
Apalagi berani mengantar pulang anak bungsunya.
Uwa akan marah besar.
Dulu aku suka ngambek, karena aku tidak mengerti.
Aku tahu uwa hanya terlalu takut anak perempuannya yang masih teralu kecil salah pergaulan. Maafkan aku uwa.
Uwaku tersayang,
Aku tahu uwa selalu berusaha melindungiku. Melindungiku dari apapun.
Selalu berusaha memberikan yang terbaik untukku.
Aku waktu wisuda S.1 uwa tidak bisa datang. Aku tahu, meski uwa tidak menyaksikan aku menyematkan s,farm dibelakang namaku. Aku tahu uwa sangat bahagia untuk itu dan aku tahu semua itu terwujud karena uwa. Karena doa dan kerja keras uwa untuk aku.
Uwaku tersayang,
Yang selalu melindungi aku
Aku ingat waktu bulan lalu aku sakit disini uwa orang paling panik. Sampai uwa menyuruh sepupu yang tinggal jauh di Klaten nyari aku di kostan. Aku tahu uwa akan selalu berusaha sebisa dan semampu uwa untuk menjaga dan melindungi aku sekalipun uwa sedang jauh.
Lalu setiap hari uwa akan ribut menyuruh mama telepon Cuma untuk ingatin aku tidak terlambat makan dan tidak makan sambel.



Uwaku tersayang, malaikatku.
Meskipun uwa tidak seperti mama yang tiap hari menelponku, aku tahu uwa setiap hari pikirkan aku. Mama juga slalu bilang kalau sehari mama tidak telepon uwa yang slalu ingatkan “ma, telelepon anakmu” dan uwa yang slalu antusias tanya kesehatan dan keadaan aku disini.
Aku menangis waktu mama bilang “uwa rindu skali sama kamu nak” beberapa hari yang lalu. Aku menangis uwa. Karena aku tahu uwa pasti berat sekali melepas anak bungsu uwa sendirian jauh di pulau jawa. Di tanah orang. Sendirian tanpa seorangpun saudara disini.
Uwa jangan khawatir aku baik-baik saja. Aku yang khawatir. Uwa sudah tidak muda lagi sama mama, dan kesehatan uwa juga sudah mulai sering terganggu. Aku sedih skali tiap ingat itu,rasanya aku mau pulang saja dan menjaga uwa dan mama. Kadang uwa dan mama juga hanya tinggal berdua dirumah, pasti kesepian. Dan sampe sekarang diusia uwa yang senja uwa masih tetap bekerja keras untuk membiayai pendidikan S.2 ku. Aku sedih setiap ingat itu
Waktu aku mengutarakan mau melanjutkan pendidikanku uwa orang yang paling antusias. Aku ingat itu. Uwa jauh lebih antusias setiap aku bicara tentang rencana pendidikanku dibandingkan apapun. Waktu itu uwa bilang “uwa masih punya tanah atau mobil yang bisa dijual. Yang penting kamu sekolah” aku menangis dalam hati waktu uwa berkata demikian. Karena itu juga sampai sekarang uwa masih tetap bekerja keras dengan alasan masih ada aku yang uwa harus biayayai. Uwa, aku tahu biaya kuliahku tidak murah. Dan uwa akan marah kalau aku menanyakan tentang itu. Doakan aku uwa biar bisa cepat mendapat gelar profesi dan menyelesaikan magisterku.
Uwa sehat terus yah, uwa harus hadir dan menyaksikan aku penyumpahan profesi dan wisudaku. Dan menyaksikan aku konseling diapotek ku suatu saat nanti, hehehee.
Dan juga suatu hari nanti menyaksikan aku mengucapkan sumpah dan janji dihadapan Allah untuk menjadi wanita yang baik bagi seseorang yang sempurna seperti uwa.

Insya Allah
Yuni sayang uwa

Rabu, 10 April 2013

congrats for u'r new tittle



hari ini kamu menyematkan S,Farm di belakang namamu.selamat! tugasku selesai setidaknya mengantar sampai kamu sarjana. terimakasih banyak

kamu selalu mengucapkan terimakasih banyak pd saya, padahal seharusnya saya yg mengucapkan hal itu.
pada akhirnya kamu menjadi bagian besar dari penyelesaian skripsi saya.



inilah sekolah yg sesungguhnya, sekolah yang kita pilih masing-masing.


sukses terus yah kamu.
terus belajar,
terus rendah hati.


you are great person!
saya tahu itu karena saya selalu belajar banyak dari kamu.