Senin, 09 Juni 2014

Setelah 180 hari kita

Ahh u're falls asleep.. Beda 2 jam memang sulit. Aku sering melakukan ini untuk membunuh waktu.
Dan aku dapet ini di notes iphone aku.
Saat itu kali pertama kamu memproklamirkan tentang 'mau kemana kita bawa hubungan kita' kurang lebih seperti ini yang aku tulis di notes iphone.


29 maret 01.59 am.


6 bulan lalu kita kenalan.
Bukan tanpa maksud apa2 Allah memperkenalkan kita. Ada sesuatu dibalik itu.
Aku tidak tau, dan aku memang tidak disuruh untuk mencari tahu penyebabnya. Cukup percaya Allah punya maksud. Karena Ia tidak sedang berjudi.

Disaat peliknya hidup kita masing2, aku yg merasa hidup tengah stagnan - stagnanya, ditinggal pergi cinta, berusaha mencoba menerima cinta yg datang tp tidak bisa. Kamu yang juga sama muaknya dgn hidup yg menyajikan hidangan monoton disetiap putarannya yg sejuta kali lebih lama dr biasanya dan diperbudak pekerjaan dan aku yang jadi pecandu gelar akademik. Lalu lewat sms singkat kita berkenalan. Tanpa ekspetasi berlebih apalg gambaran bahwa sms sederhana itu akan berlanjut, berlanjut menjadi line mengingatkan makan, berubah menjadi wa dgn bait kata2 manis yg kt baca satu sama lain sebelum tidur, kemudian berlomba dengan matahari pagi untuk menyapa, dan heii.... untuk pertama kali kamu lalu mengucapkan sayang padaku. Perlahan warna abu2 itu tersingkap. Entah warnanya apa, yang aku tau lebih cerah, lebih indah, dan lebih hidup. Cerita demi cerita tak pernah hbs kita lewati, aku tak tahu berapa banyak jumlahnya. Meski kadang seiring itu entah berapa banyak pula teriakan yg kita serukan satu sama lain. Kekesalan yg terpantul disetiap sisi. Kekuatan yg melemah memaksa menyerah.
Dannnnn kita tetap bisa berjalan beriringan melewati itu, iyahh sampai hari ini. Sampai hari yg kesekian kmu sdh menginjakkan kaki dirumah tempat aku sejak kanak berteduh, panggilanku kpd kedua org tuaku kau lafalkan dengan sama pula, ketika pertama kali kupingku mendengar itu, hatiku bergetar bukan main, refleksi rasa terharu dan senangnya aku. Sampai malam ini, malam aneh krn kamu mengucapkn kata sayang lebih banyak dari biasanya, sampai pula pada penuturanmu pada orangtuamu tentang bagaimana hubungan kita, bagaimana rencana kita yg manpu menggugurkan dinding2 ego kita mengenai impian kita masing2. Tentang gunung api tertinggi di indonesia yg kamu bayangkan manakala memejamkan mata. Tentang pencapaian gelar akademik dan deretan angka membanggakan yg aku cangkok di setiap neuron-neuron otakku. Tentang carrier yg lebuh kuat dan lebih nyaman yang kamu targetkan di setiap penghujung bulan atau tahunmu. Tentang sepatu yg mendefinisikan rasa senangku. Sampai pada semua hal itu entah bertransformasi kemana. Sampai pada perasaan yang sulit kita gambarkan ini meluruhkan semuanya. Meleburnya menjadi 1 diksi 'kita'. Iyahhh memang belum sempurna. Jauh dari kesempurnaan yg kita sendiri tak pernah punya indikatornya. Tapi aku tahu, aku atau kamu tak perlu menguras pelu hanya untuk mencari indokator itu. Karena aku dan kamu sama2 tahu jawabannya. Kesempurnaan itu 'kita'. Tak banyak pinta yg aku lantunkan padaNya sang pemilik kesempurnaan hidup, selain skenarioNya tentang kita yg terus ada, tentang 'kita' yang akan terus bergandengan tangan sampai nanti salah satu dari 'kita' lebih dulu pulang padaNya...


Ps: terimakasih banyak aa, untuk 180 hari yg indah, 4320 jam yang hangat, 259.000 menit yg berarti, dan 15.552.000 detik yg lebih hidup. Dan aku mencintai kamu. Selalu. _01.59 am.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar